JBN| JurnalBeritaNasional.Com
Pringsewu, 6 Maret 2025 – Warga Pekon Ambarawa Barat, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, dikejutkan dengan berdirinya menara telekomunikasi di wilayah mereka tanpa adanya sosialisasi atau persetujuan dari masyarakat sekitar. Menara tersebut didirikan di lahan milik warga bernama Husen yang menyewakan tanahnya kepada pihak perusahaan.
Sejumlah warga mengungkapkan kekecewaan mereka karena tidak pernah diajak berdiskusi terkait pembangunan menara ini. Mereka khawatir akan dampak negatif yang bisa ditimbulkan, seperti risiko keselamatan, gangguan kesehatan, hingga kemungkinan penurunan nilai tanah di sekitar lokasi juga kerusakan pada barang elektronik .
“Sama sekali tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi kepada kami. Tiba-tiba menara itu sudah berdiri. Kami juga tidak tahu apakah ada jaminan keselamatan atau tidak,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat mempertanyakan perizinan lingkungan yang hanya sebagian saja diproses tanpa ada keterlibatan penuh dari warga sekitar. Mereka mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk menindaklanjuti masalah ini dan memastikan bahwa proses perizinan dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
Sementara itu, pihak desa dan kecamatan masih belum memberikan keterangan resmi terkait polemik ini. Warga berencana untuk mengajukan protes dan meminta transparansi mengenai dokumen perizinan serta langkah-langkah mitigasi risiko yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak perusahaan pemilik menara telekomunikasi. Warga berharap ada mediasi dengan pihak terkait agar mendapatkan kejelasan serta solusi terbaik bagi semua pihak.
(Rawi dan Tim)
