BeritaPRINGSEWU

Menjaga Warisan Leluhur: Demokrasi dan Doa Bersatu dalam Pemilihan Juru Kunci Makam Ambarawa Barat 2025

414
×

Menjaga Warisan Leluhur: Demokrasi dan Doa Bersatu dalam Pemilihan Juru Kunci Makam Ambarawa Barat 2025

Sebarkan artikel ini

JBN | JurnalBeritaNasional.Com

AMBARAWA BARAT | Dalam suasana khidmat yang diselimuti semangat persatuan, warga Pekon Ambarawa Barat mencatat sejarah penting melalui Pemilihan Umum Juru Kunci Makam tahun 2025. Tak sekadar seremonial, kegiatan ini menjadi bentuk nyata penghormatan terhadap tradisi dan leluhur, serta bukti bahwa nilai-nilai demokrasi dapat menyatu dengan kebudayaan lokal dan spiritualitas masyarakat.(21/2/2025)

Acara yang digelar di dua titik pemilihan, yakni Wilayah I (Dusun 1 & 2) di Gedung TPA Mujahidin dan Wilayah II (Dusun 3 & 4) di Gedung Muslimat Al-Hidayah, berlangsung tertib dan penuh antusias. Seluruh rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi simbol kuat bahwa meskipun berbeda pilihan, masyarakat tetap satu dalam niat menjaga amanah dan silaturahmi.

Hadir dalam kegiatan ini para tokoh penting yang menjadi penyemangat tersendiri bagi masyarakat, di antaranya:

Kepala Pekon Ambarawa Barat, H. Suranto,
Ketua BHP Ambarawa Barat, I Nyoman Rata beserta jajarannya,
Babinsa Ambarawa Barat, Serda Suhari,
Anggota PolPos SubSektor, Bripka Bambang Desmanto
Bhabin kamtibmas Ambarawa Barat, Bripka Pratama Aris Sandi
Serta seluruh Panitia Pemilihan, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan warga dari empat dusun.

Ketua TPS Wilayah I, Yayan Andika, dan Ketua TPS Wilayah II, *Dudung Auri, memimpin jalannya proses pemungutan suara yang diikuti ratusan warga. Dalam sambutannya, Ketua Panitia mengajak seluruh calon, saksi, dan warga untuk menjaga ketulusan niat. Ia berpesan, “Pemilihan ini bukan sekadar soal menang atau kalah, tapi tentang menerima amanah dengan hati dan menjunjung kebersamaan. Siapapun yang terpilih adalah putra terbaik pekon.”

Hasil perolehan suara:

Wilayah I (Dusun 1 & 2):
Suwarno: 110 suara
Ahmad Soim: 345 suara

Wilayah II (Dusun 3 & 4):
Pawito: 98 suara
Ponimin: 33 suara
Ponidi: 491 suara

Dengan hasil tersebut, Ahmad Soim dan Ponidi ditetapkan sebagai pemenang dari masing-masing wilayah.

Pemilihan ini menjadi bukti bahwa masyarakat Ambarawa Barat mampu menjalankan demokrasi secara jujur, adil, dan bermartabat, bahkan untuk urusan yang sangat sakral seperti pengelolaan makam. Tidak ada sorak kemenangan yang berlebihan, tidak pula ada kekecewaan yang berujung perpecahan. Semua berjalan dalam koridor kekeluargaan.

Kepala Pekon H. Suranto menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini dengan damai. Ia berharap agar juru kunci terpilih dapat mengemban amanah menjaga kesucian makam, merawat nilai adat, serta menjadi pelayan umat yang rendah hati dan bertanggung jawab. Ketua BHP I Nyoman Rata menambahkan bahwa proses ini bisa menjadi model partisipasi masyarakat yang harmonis antara nilai demokrasi dan budaya lokal.

Pemilihan juru kunci ini bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi soal bagaimana masyarakat menjaga warisan dan menghidupkan kebersamaan. Di tengah dunia yang serba cepat, Ambarawa Barat mengajarkan bahwa ada hal-hal yang tak boleh tergantikan: tradisi, doa, dan rasa saling percaya.

Semoga mereka yang terpilih diberi kekuatan dan keikhlasan dalam mengemban tugas. Dan bagi yang belum terpilih, semoga tetap menjadi bagian penting dari perjalanan spiritual dan sosial masyarakat Ambarawa Barat.

Karena sesungguhnya, menjaga warisan leluhur adalah tugas bersama, bukan hanya oleh mereka yang dipilih, tetapi oleh seluruh jiwa yang cinta pada tanah dan sejarahnya.

-Rawi-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *