BeritaPRINGSEWU

Jumlah Balita Stunting Di Pekon Yogyakarta Selatan Alami Penurunan

18
×

Jumlah Balita Stunting Di Pekon Yogyakarta Selatan Alami Penurunan

Sebarkan artikel ini

JBN-JurnalBeritaNasional.Com

PRINGSEWU – Pj.Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Agnesia Marindo mengungkapkan sejak menjadi lokus kegiatan penurunan stunting dan angka kematian ibu dan bayi secara terintegrasi pada 2021, jumlah balita stunting di Pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu pada 2024 mengalami penurunan dari total 9 balita stunting, menjadi 7 balita stunting.

Hal ini menurut Agnesia, pada Gebyar Posyandu dan Gerakan Penurunan Angka Stunting di Pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Kamis (3/10/2024), juga tidak lepas dari dukungan semua pihak, mulai dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan stakeholder terkait, khususnya Kejaksaan Negeri Pringsewu, yang telah menjadikan Posyandu Melati Yogyakarta Selatan menjadi salah satu posyandu binaan Kejari Pringsewu sejak bulan Oktober 2022.

“Posyandu merupakan bagian pemerintahan dan kewenangan berskala pekon yang berperan penting dalam implementasi otonomi pekon, dimana posyandu tidak lagi hanya sebagai objek, melainkan subjek pembangunan di tingkat pekon,” ujarnya, pada kegiatan yang juga dihadiri Pj.Gubernur Lampung Samsudin dan Pj.Ketua TP-PKK Provinsi Lampung Ny.Maidawati Samsudin serta Pj.Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan dan jajaran pemerintah daerah dan forkopimda setempat.

Posyandu Melati Yogyakarta Selatan, kata Agnesia, sejak 2024 telah diarahkan untuk menyediakan layanan terstandar bagi masyarakat berbasis siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi balita, anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan usia lansia dibawah binaan Puskesmas Gadingrejo dan Puskesmas Pembantu serta Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Kabupaten Pringsewu.

“Posyandu Melati Pekon Yogyakarta Selatan memiliki jumlah sasaran layanan pada 113 balita, 10 ibu hamil, 85 remaja, 223 lansia, 7 balita stunting, dan total 20 kader posyandu yang telah mendapatkan pelatihan keterampilan dasar kader melalui program Plataran Sehat Kementerian Kesehatan RI,” katanya.

(Rawy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *