PRINGSEWU

Cegah Stunting, Pekon Waluyojati Pringsewu Laksanakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT ) Pada Ibu Hamil dan Bayi

32
×

Cegah Stunting, Pekon Waluyojati Pringsewu Laksanakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT ) Pada Ibu Hamil dan Bayi

Sebarkan artikel ini

PRINGSEWU| Dalam rangka pencegahan Stunting, Pemerintah Pekon Waluyojati Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Lampung, melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan membagikan makanan tambahan untuk Ibu hamil dan bayi guna untuk pencegahan stunting berupa susu pertumbuhan, telur dan ikan, Kegiatan di laksanakan di aula Kantor Pemerintahan pekon setempat, Senin 6/05/2024 .

Kegiatan ini dihadiri langsung Kepala Pekon Waluyojati Gunawan beserta jajarannya, para ibu hamil dan balita.

Kepala pekon berharap tujuan dari kegiatan ini agar bayi dan balita di Pekon Waluyojati bisa mendapatkan gizi yang cukup untuk masa pertumbuhan anak.

“Kita berharap pemberian bantuan makanan ini bisa mencegah stunting dan semoga bayi dan balita di kampung kita ini mendapatkan gizi yang cukup,” ucap Kakon Gunawan.

Menurutnya, dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme.

Dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani dengan baik sedini mungkin berdampak:

Menurunkan kemampuan perkembangan kognitif anak
Kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit
Risiko tinggi munculnya penyakit metabolik seperti kegemukan
Penyakit jantung
Penyakit pembuluh darah
Kesulitan belajar
Lebih lanjut menurutnya, Bahkan ketika sudah dewasa nanti, anak dengan tubuh pendek akan memiliki tingkat produktivitas yang rendah dan sulit bersaing di dalam dunia kerja. Bagi anak perempuan yang mengalami stunting, ia berisiko untuk mengalami masalah kesehatan dan perkembangan pada keturunannya saat sudah dewasa. Hal tersebut biasanya terjadi pada wanita dewasa dengan tinggi badan kurang dari 145 cm karena mengalami stunting sejak kecil.

Ibu hamil yang bertubuh pendek di bawah rata-rata (maternal stunting) akan mengalami perlambatan aliran darah ke janin serta pertumbuhan rahim dan plasenta. Bukan tidak mungkin, kondisi tersebut berdampak pada kondisi bayi yang dilahirkan.

Bayi yang lahir dari ibu dengan tinggi badan di bawah rata-rata berisiko mengalami komplikasi medis yang serius, bahkan pertumbuhan yang terhambat.

Perkembangan saraf dan kemampuan intelektual bayi tersebut bisa terhambat disertai dengan tinggi badan anak tidak sesuai usia.

Selayaknya stunting yang berlangsung sejak kecil, bayi dengan kondisi tersebut juga akan terus mengalami hal yang sama sampai ia beranjak dewasa.

Maka dari itu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan sebuah program yang bertujuan untuk kesehatan bayi dan balita, memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya, dan mencegah stunting.

Program ini diadakan guna untuk mencegah stunting, yakni gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan penghambatan perkembangan dan pertumbuhan bayi sehingga bayi menjadi pendek. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Maka dari itu program bantuan ini diperuntukan untuk Bumil (Ibu Hamil) dan Baduta atau Bayi Bawah Dua Tahun. ()

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *